Memaknai Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono

Di bawah ini adalah larik dan bait dari puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin"

***

Aku Ingin
Karya : Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencitaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(1989)

***



Interpretasi Personal Mengenai Karya Sapardi Djoko Damono  "Aku Ingin"


Tari Bestari -Sudah tidak asing di telinga kita mendengar puisi populer Sapardi "Aku Ingin". Ketika membaca puisi itu, maka akan muncul berbagai macam interpretasi kita. Mulai dari cinta yang tak sampai, suara hati seorang kekasih, harapan seorang kekasih, perasaan yang tidak bisa diucapkan dan masih banyak lagi dalam memaknainya.

Baca juga : Aplikasi untuk Menulis Puisi

Puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin" dibentuk dengan bahasa keseharian yang mudah dipahami oleh masyarakat. Bait yang pendek dan sederhana menjadi keunikan tersendiri bagi puisi "Aku Ingin" ini. Kesederhanaan bait akan menimbulkan bermacam imaji pembaca serta menimbulkan kesan yang tidak mudah dilupakan.

Pada puisi "Aku Ingin" terdapat pengulangan kalimat "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana". Penulis menjadikan kalimat ini sebagai inti dari puisi. Baris yang mengikutinya menjelaskan dengan menggunakan perumpamaan berupa peristiwa yang biasa terjadi di sekitar kita. Sehingga pembaca sangat mudah memahami makna dari puisi dengan beragam interpretasinya.

1. Cinta Diungkapkan dengan Perkataan, Perjuangan dan Pengorbanan


Kalimat "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" adalah harapan penulis kepada seseorang, Tuhan atau suatu hal yang dicintainya. Sapardi ingin mengungkapkan bahwa cinta tidak selalu dengan ucapan. Cinta bisa juga dengan tindakan, perjuangan dan pengorbanan. Meskipun pada akhirnya cintanya tidak memberikan apa-apa, bahkan menghilangkan jejak daripada pengorbanan cintanya. Hal itu dapat diketahui dengan dua kalimat syair yang mengikuti baris pertama,

"Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu"

"Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"


2. Tidak Ada Pengorbanan yang Sia-Sia dalam Percintaan


Penulis menggambarkan peristiwa kayu dan api, awan dan hujan adalah suatu percintaan ( dikutip dari wawancara dengan Sapardi Djoko Damono pada acara talkshow Asean Literaty 2016 ). Akan tetapi pada akhirnya cintanya menjadikan "abu" dan "tiada", sesuatu yang tidak berguna dan dilupakan. Meskipun dengan demikian, dengan berbagai peristiwa lalu yang merugikan. Penulis tetap ingin mencintainya dengan cara yang sesuai dengannya, yang tidak mulu-mulu dan berlebihan. Cinta dengan caranya sendiri yang tidak terlalu menuntut sehingga menimbulkan keunikan dan kesan kepada kekasih yang dicintainya.


Kesimpulan


Secara keseluruhan, puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin" menggambarkan keinginan seseorang untuk mencintai dengan caranya sendiri sehingga menimbulkan kesan yang bermakna bagi seorang yang dicintainya, meskipun pada akhirnya cintanya dicampakkan atau tidak dianggap.
Bagaimana menurut kalian? Apabila ada interpretasi/penafsiran/makna puisi dari kalian. Silahkan diskusikan di bawah. Jangan lupa juga di share kepada kawan kalian.

Belum ada Komentar untuk "Memaknai Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel